cerita ini berawal dari seorang dara manis yang memulai petualangan hidupnya. Beberapa bulan setelah ia mendapatkan gelar sarjana sastra, Kachi begitu sapaan dara manis ini, ia memulai tahapan baru dalam hidupnya didunia karir. Kachi sempat diajak oleh teman dekatnya untuk melamar pekerjaan sebagai pegawai setempat disalah satu instansi Negara. Ia dan sahabat baiknya itu pun memasukan surat lamaran mereka ke instansi tersebut, akan tetapi untuk menunggu panggilan tersebut, butuh waktu dan proses yang cukup lama. Tidak banyak pengalaman yang ia miliki, hanya berbekal pendidikan yang ia dapat, ia pun memberanikan diri untuk mengirimkan surat lamaran ke salah satu perusahaan BUMN yang pada saat itu sedang membuka lowongan pekerjaan untuk penerjemah lisan. Setelah melalui beberapa tahapan test akhirnya Kachi mendapat pekerjaan yang diharapkannya dapat meningkatkan kemampuan bahasanya.
Suatu hal yang baru bagi Kachi menapaki dunia karir. Banyak sekali hal-hal yang ia tidak ketahui dan perlu proses untuk mempelajarinya, lingkungan baru, suasana yang baru, dan hal-hal yang luar biasa yang terjadi dalam setiap hari-hari Kachi pun dimulai. Beruntung sekali Kachi memiliki orang-orang terdekat dan seorang kekasih yang sangat menyayanginya. Utomo kekasih Kachi, selalu mendukung apa pun keputusan Kachi. Meskipun terkadang selalu terjadi selisih paham antara keduanya tetapi mereka tetap saling mendukung satu sama lain.
Kachi pun menjalani hari-hari kerjanya di perusahaan BUMN tersebut dengan baik, banyak hal yang telah ia pelajari, baik dari lingkungannya maupun dalam bidang kebahasaannya. Suatu ketika, Kachi mendapatkan e-mail dari salah satu instansi Negara yang dulu pernah ia dan sahabat baiknya ajukan lamaran kerja sebagai pegawai setempat. Kachi dan sahabatnya mendapat panggilan untuk ikut test. Untung saja waktu itu test tersebut dilakukan diakhir pekan sehingga tidak menganggu pekerjaan Kachi diperusahaan tempat ia bekerja saat itu. Satu demi satu Kachi dapat melewati tahapan test tersebut. Selama proses tahapan test Kachi selalu mendapat dukungan dari Utomo. Utomo selalu menemani kekasihnya tersebut meskipun sebenarnya Utomo berat hati untuk menerima kenyataan kalau suatu saat nanti akan jauh dari Kachi.
Final test pun telah tiba, Kachi dinyatakan lulus dan akan ditempatkan disalah satu perwakilan RI diluar Negeri. Suatu hal yang berat bagi Kachi dan Utomo , Utomo sangat menyayangi Kachi sehingga sulit untuk mengizinkan Kachi pergi jauh dari jangkauannya. Disatu sisi keluarga Kachi sangat senang mendengar kabar kelulusan anaknya. Sempat diwarnai air mata saat hari itu tiba, hari dimana kachi harus mengambil keputusan yang berat, jauh dari Utomo dan menyenangkan keluarga.
Sampailah hari dimana Kachi harus mengundurkan diri dari perusahaan BUMN tempat ia bekerja sebelumnya. Sisa beberapa hari sebelum Kachi berangkat penempatan, hari-hari yang sangat singkat bagi Kachi dan Utomo. Dihari yang singkat itu mereka tidak ingin menyia-nyiakannya begitu saja, mereka menghabiskan waktu bersama. Utomo sempat membelikan sebuah boneka beruang untuk Kachi, boneka itu diberikan Utomo sebagai ganti Utomo karena tidak bisa menemani kachi setiap harinya selama Kachi dipenempatan. Boneka tersebut pun mereka namakan Choco.
Hari dimana Kachi harus berangkatpun telah tiba, Kachi diantarkan ke bandara oleh Utomo , adik Kachi, dan sahabat SMA Kachi yang kebetulan sempat mengantar kepergian Kachi. Sangat berat bagi Utomo melepas Kachi saat itu sehingga ia terus menatap Kachi sampai bayang-bayang Kachi menjauh dari pandangan Utomo. Keduanya menahan tangis yang menyesak didada, karena tidak ingin menganggap kepergian Kachi sebagai suatu perpisahan, setelah Kachi boarding, didalam pesawat berderailah air mata Kachi karena ia harus menyadari hari-hari berikutnya setelah ini, akan ia lewati sementara waktu tanpa Utomo disampingnya. Kachi harus membiasakan itu semua, tanpa Utomo sementara waktu, mungkin akan sangat sulit bagi Kachi maupun Utomo karena baru saja merasakan cinta kasih berdua, merasakan kalau sekarang mereka memiliki tujuan dalam hidup mereka, namun harus berpisah untuk sementara waktu.
Seminggu sudah Kachi berada dipenempatan, hari yang sangat berat bagi Kachi dan Utomo. Setiap malamnya selalu diwarnai dengan tangis air mata, dan kenyataan hanya bisa melakukan komunikasi jarak jauh, sering terucap dari bibir Utomo, Utomo ingin menggenggam tangan Kachi, menatap mata Kachi tapi sekarang ia tidak bisa. Setiap kali pulang kerja Kachi selalu memeluk Choco, boneka pemberian Utomo yang selalu mengingatkan Kachi akan Utomo seseorang yang amat dicintainya. Mengenang saat mereka selalu bersama, bahkan saat mengucapkan kata rindu pun selalu dibarengi dengan tangis. Untuk saling mendukung dan menenangkan satu sama lain, Kachi dan Utomo selalu menceritakan hal-hal yang terjadi setiap harinya, membicarakan masa depan atau hal-hal yang menyenangkan.
Bohong bagi Kachi kalau disetiap harinya ia tak menangis apabila mengingat Utomo, ia selalu mendengarkan lagu kesenangan mereka berdua, lagu yang pernah dinyanyikan dan diputar Utomo untuk Kachi, She’s Everything – Brad Paisley. Bahkan sampai saat cerita ini ditulis pun, Kachi selalu menitihkan air mata, tanda kerinduannya terhadap Utomo.