Wanita
China Masa Kini.
Setelah kematian Mao kepemimpinan baru mulai mengambil alih dan beberapa dunia
lama mulai diperkenalkan kembali kedalam budaya China. Setelah negara China
membuka pintunya untuk dunia barat, kenyamanan modern mulai muncul dari waktu
ke waktu, hal ini memudahkan para wanita China untuk membuat hidup mereka lebih
mudah dan mendapatkan pendidikan serta pekerjaan yang layak dalam hidup
masyarakat. Dalam penyeledikan ekstensif antara karyawan wanita di Shanghai
(1940), terungkap sebuah pernyataan bahwa,"keluhan atas upah yang tidak
memadai sangat langka, tapi keluhan ketidaknyamanan mental dan emosional,
sangat umum terjadi", penjelasan ini menyatakan bahwa penderitaan yang
terjadi dalam kehidupan wanita China zaman dulu seperti, kawin paksa, tirani
ibu mertua, dijual keperbudakan oleh orang tua, kelaparan, jauh lebih menyiksa
daripada kehidupan wanita pekerja pada saat ini.
Perubahan sosial yang dibawa oleh revolusi, perang dan pergolakan tidak
menghilangkan banyak kerakteristik Konfusianisme yang terjadi dalam masyarakat,
hal ini memperlambat penyetaraan gender antara wanita dan laki-laki.
Bagaimanapun juga sosial dan politik kemandirian ekonomi wanita di China telah
mengalami proses perubahan yang panjang. Dalam studi penelitian tentang
penyerataan gender yang dilakukan pada tahun 2006 82,4% wanita mengatakan
“yakin tentang kemampuan mereka”. Sebagian besar reaksi dari wanita China ini
membuktikan bahwa wanita China siap untuk menghadapi perjuangan untuk
penyetaraan gender dan menghadapi era globalisasi saat ini.
Pada masa kini wanita menikmati status hukum yang sama dengan laki-laki,
sekarang sistem hukum yang komprehensif telah ada untuk melindungi hak dan
kepentingan wanita, dan mempromosikan kesetaraan seksual. Konstitusi dari
Republik Rakyat China dengan jelas menyatakan “wanita menikmati hak yang sama
dengan laki-laki dalam semua bidang kehidupan, politik, ekonomi, budaya dan
sosial, termasuk kehidupan keluarga. Negara melindungi hak dan kepentingan
wanita, menerapkan prinsip upah yang sama untuk pekerjaan yang sama untuk
laki-laki dan wanita. Melarang Penganiayaan anak-anak perempuan oleh orang tua
mereka (foot binding , dijual keperbudakan dsb)”. Undang-undang Republik
Rakyat China tentang Perlindungan Hak dan Kepentingan Wanita diumumkan pada
tahun 1992, hal ini membuat peningkatan terus menerus terhadap populasi pekerja
wanita di China.
Perubahan yang baru ada dalam peratuan pemerintahan Republik Rakyat China
ini telah membawa perkembangan yang pesat bagi status wanita China dalam
masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan teknologi,
budaya, olahraga, dan kesehatan masyarakat. Hal ini tidak mengurangi adanya
kemiskinan dalam keluarga China bahkan tidak sedikit dari wanita yang
telah menikah berperan ganda dengan menjadi ibu dan pekerja demi membantu suami
dalam perekonomian keluarga.
Kesimpulan
Pada
kenyataannya wanita China juga ikut berperan dalam proses revolusi keluarga dan
negara China, hal ini bahkan sudah ada sejak zaman sejarah China, hanya saja
tidak didokumetasikan secara lengkap. Wanita China selalu dianggap kurang
berkontribusi dalam perkembangan masyarakat dan negara China, dikarenakan
laki-laki memegang peranan penting dalam kedudukan keluarga, masyarakat dan
negara. Hal yang selama ini selalu digambarkan adalah tentang kekurangan dan
kelemahan wanita saja, tanpa disadari wanita juga memiliki peranan penting
dalam pembentukkan sejarah dan revolusi di China.
Hingga pada saat
Republik Rakyat China menghapuskan sistem feodal yaitu mengikat perempuan dalam
perbudakan dengan membuat penyerataan hak yang sama dengan laki-laki dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan budaya, membuat wanita China
bebas memilih dan mengambil suatu keputusan yang penting dalam hidupnya. Wanita
China membuktikan bahwa mereka juga dapat berkontribusi dengan baik demi
perkembangan bangsa dan negara China, melalui organisasi atau asosiasi aktif
dalam masyarakat, perkembangan ekonomi dan politik.
tulisan yang sangat berguna. namun, akan lebih baik jika anda menambahkan data sumber referensi dan pustakanya
ReplyDelete