Latar belakang.
Status
dan peran wanita dalam keluarga dan masyarakat China memiliki kedudukan yang
berbeda dengan laki-laki. Sejak dulu, laki-laki selalu dianggap sebagai inti
dari keluarga dalam masyarakat China, oleh karena itu keluarga China bersistem patriakhal. Pada masa
kekaisaran dinasti Shang dan Zhou, perhitungan nenek moyang sudah dilakukan
secara garis keturunan laki-laki (ayah ayahnya, ayah ayahnya ayah, dsb). Stuktur
patriakhal dapat dilihat secara nyata dalam kehidupan seorang wanita, yaitu
pada saat seorang wanita menikah dengan seorang laki-laki maka, secara otomatis
si wanita pindah kedalam keluarga laki-laki tersebut, bahkan nama pun berubah
mengikuti marga keluarga laki-laki yang dinikahinya.
Konsep
perbedaan antara laki-laki dan wanita ini juga terdapat dalam konsep Yin-Yang,
yang menekankan bahwa perbedaan antara laki-laki dan wanita merupakan bagian
dari tatanan alam, bukan bagian dari lembaga sosial yang diciptakan manusia. Dalam
konsep Yin-Yang terdapat kekuatan untuk saling melengkapi antara satu sama
lain, hubungan antara Yin-Yang ini mendasari pernyataan bahwa laki-laki
memimpin dan wanita yang mengikuti. Sistem seperti ini membuat banyak wanita
merasa di intimidasi oleh budaya patriakhal, bahkan tidak sedikit yang beranggapan
bahwa wanita diperkerjakan untuk taat dan melayani laki-laki, dan menerima
bahwa bakat mereka lebih rendah daripada laki-laki.
Peranan wanita dalam sejarah pun tidak
didokumentasikan dengan baik, meskipun tidak sedikit wanita yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan masa kekaisaran China. Ketika wanita masuk dalam
catatan sejarah awal, sering sekali dengan alasan wanita menimbulkan masalah
untuk laki-laki, atau dalam bentuk keegoisan, dan tidak sedikit yang
menonjolkan kekurangan-kekurangan wanita dalam catatan sajarah China. Pada masa
kekaisaran China wanita tidak di izinkan untuk menolak perjodohan yang telah
dibuat oleh keluarganya. Seorang anak perempuan harus mematuhi perintah ayahnya
termasuk dalam urusan perkawinan, dan setelah menikah ia mematuhi perkataan
suami, seorang wanita juga tidak memiliki hak untuk menceraikan suaminya dan
menikah lagi, hal ini sangat bertolak belakang dengan hak yang dimiliki
laki-laki yang dapat memiliki istri lebih dari satu orang pada masa kekaisaran
China.
Didalam
hubungan masyarakat pun wanita China memiliki keterbatasan dalam ruang gerak
mereka, baik dalam bidang pendidikan, karir, dan bidang politik. Dengan alasan
kurangnya biaya untuk pendidikan seorang wanita, maka wanita dijauhkan dari
pendidikan dan menjadikan mereka sebagai pekerja domestik. Pada saat itu
mayoritas wanita-wanita China banyak diberlakukan tidak adil, tidak sedikit
dari mereka menjadi objek perdagangan manusia, perbudakan, dan praktek
prostitusi lainya. Posisi wanita dalam stukrtur sosial dan peran keluarga
adalah faktor saling ketergantungan dan tidak terpisahkan, bukan sebagai objek
penderita dan meremehkan perannya dalam struktur sosial secara keseluruhan. Bahkan
saat pemerintahan Republik China, wanita masih diharapkan untuk tinggal dirumah
dan mengurus keluarga.
Namun
setelah melalui proses revolusi dan perang yang terjadi di China, wanita China
yang hidup dalam masyarakat yang didominasi laki-laki pun melakukan perlawanan
dan perjuangan untuk penyetaraan gender antara laki-laki dan wanita. Tidak
hanya dalam hubungan tidak adil antara laki-laki dan perempuan di China, tetapi
juga beberapa unsure yang mengatur beberapa aspek dalam kehidupan sosial
keluarga, misalnya dalam perkawinan, perkawinan yang seharusnya dilandasi
dengan cinta, tjustru menjadi alat keuntungan finansial dan koneksi politik.
Pada abad pertengahaan saat ini perjuangan wanita China untuk keadilan
penyetaraan gender telah berkembang dengan baik.
Bagaimanakah
kehidupan wanita China pada zaman dahulu? Apakah footbinding bentuk status yang
murni diinginkan wanita China sendiri? Apa dampak dari perkembangan peyetaraan
gender antara laki-laki dan wanita dalam kehidupan masyarakat China saat ini?
Wanita China
Zaman Dahulu.
Pada masa pemerintahan feudal,
wanita diminta untuk mematuhi ayahnya sebelum menikah, mematuhi suaminya selama
ia menikah, dan mematuhi anak laki-lakinya ketika ia menjadi janda. Dalam hal
ini wanita sama sekali tidak memiliki hak suara dalam kehidupanya, bahkan saat
memutuskan suatu keputusan yang penting. Pada zaman dulu wanita diharapkan
untuk setia, setia dan berpakaian sederhana. Terdapat dua definisi dalam hal,
yang pertama adalah jenis malaikat yang mencintai yaitu, wanita yang bersikap
penurut, sopan dan polos. Yang kedua adalah jenis pejuang kerja yaitu, wanita
yang bersifat keras dalam mempertahankan hidupnya untuk melawan kemiskinan yang
dihadapi keluarganya.
Pada masa itu wanita tidak mendapat
kekesempatan untuk memegang kekuasaan, bahkan apabila bila seorang wanita
memiliki kedudukan status sosial dan keluarga yang rendah, mereka sama sekali
tidak bisa masuk dalam ranah politik dan ekonomi. Salah satu puisi dalam Kitab
Puisi menyimpulkan :”Wanita tidak boleh mangambil bagian dalam urusan public,
mereka harus mengabdikan diri untuk merawat ulat sutra dan menenun. Dalam
ajaran Konfusius pernah dikatakan bahwa, wanita yang baik adalah wanita yang
tidak mengenal huruf maka, tidak sedikit wanita China yang merasa menderita
dibawah sistem Konfusianisme.
Menurut
Konfusius setiap laki-laki dan wanita memiliki peranan dan tanggung jawab
masing-masing dalam setiap kejadian yang terjadi dikehidupan, dalam peranan itu
wanita memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan laki-laki
(ayah, suami, dan anak laki-lakinya). Bagi masyarakat Konfusius wanita
menduduki tingkatan dan posisi yang lebih rendah daripada laki-laki, dan
pengabdian wanita untuk laki-laki dianggap suatu hal yang paling tepat.
Dalam
beberapa tugas wanita dalam melayani keluarga, Konfusius pernah mngatakan
bahwa:”Tugas wanita yang terbesar adalah melahirkan anak laki-laki”. Pernyataan
ini didukung oleh pernyataan murid Konfusius, Meng Zi yang mengatakan:”Hal yang
terburuk dalam tindakan tidak berbakti adalah kegagalan untuk memiliki
keturunan”. Kedua pernyataan tersebut kemudian menjadi suatu tekanan bagi
seorang wanita yang mengharuska untuk melahirkan anak laki-laki, pada masa itu
seorang ibu akan merasa sangat kecewa apabila anak yang dilahirkan olehnya
adalah seorang anak perempuan. Dalam sistem keluarga patriakhal, apabila tidak
memiliki keturunan laki-laki sebagai penerus marga keluarga maka, habislah
turunan atau penerus marga itu.
Dalam
kehidupan wanita yang tinggal didaerah pedasaan tidak sedikit dari mereka yang
melakukan dua per tiga dari tenaga kerja pertanian, disamping harus mengurus
anak-anak mereka, menyediakan minuman, makanan, mencuci, dan mengurus semua
pekerjan rumah, meraka juga membantu pekerjaan laki-laki dalam bidang pertanian
dimusim panen. Hal ini ini menjadikan peluang bagi wanita yang hidup di
pedesaan untuk menghasilkan uang dengan menjual hasil panen mereka dipasar atau
jalanan dikota, tanpa harus terus mengerjakan rutinitas pekerjaan rumah
Tradisi
Pengikatan Kaki (Foot Binding) dari Sudut Pandang Wanita China.
Dalam kenyataanya pada masa feodal
wanita China yang hidup didaerah pedesaan sedikit beruntung daripada wanita
dari kalangan keluarga bangsawan. Wanita yang hidup dari kalangan bangsawan
harus menerima kenyataan praktek pengikatan kaki (Foot Binding) sejak
usia mereka 4-7 tahun. Tradisi pengikatan kaki ini sudah dimulai lebih dari
seribu tahun yang lalu yaitu pada masa dinasti Tang (618-907) dan mulai
menyebar pada golongan kelas atas pada masa dinasti Song (960-1297), pada masa
dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911).
Pratek pengikatan kaki adalah
tradisi untuk menghentikan pertumbuhan kaki perempuan pada zaman dahulu di
China. Awal mula praktek pengikatan kaki ini adalah pada saat seorang selir
yang mengikat kakinya, dan terlihat seperti bulan, pada saat ia berjalan
terlihat anggun dengan kakinya yang kecil. Kemudian tradisi ini turun-temurun
diwariskan kepada setiap anak perempuan terutama keluarga bangsawan dan
menengah keatas. Praktek ini juga menjadi salah satu ciri status sosial wanita
pada masa itu, semakin kecil kaki wanita yang dikat maka, akan dipandang
semakin cantik dan tinggi status sosialnya. Kemudian pengikatan kaki ini
menjadi salah satu syarat pernikahan untuk para wanita pada masa itu. Seorang
laki-laki yang akan menikahi seorang wanita akan terlebih dahulu melihat contoh
sepatu yang disulam sendiri oleh calon mempelai wanita, semakin kecil ukuran
sepatu itu maka akan semakin baik. Seorang wanita yang kakinya di ikat akan
dinikahkan dengan seorang laki-laki yang berasal dari keluarga menengah keatas,
oleh karena itu seorang anak perempuan harus di ikat kakinya untuk mengankat
derajat keluarga.
Pengikatan kaki memiliki daya tarik
tersendiri bagi laki-laki dikalangan tertentu, ada yang mengatakan semakin
kecil kaki seorang wanita maka ia memiliki tingkat sexualitas yang tinggi. Bagi
wanita itu sendiri, memiliki kaki kecil adalah suatu hal yang populer dan
menjadi suatu trend pada masa itu, selain merasa cantik, anggun dan menunjukkan
status sosial mereka yang tinggi setiap wanita pun memiliki rasa persaingan
antara wanita lain yang memiliki kaki terkecil, yang menjadi keseharusan
seorang wanita yang ingin dinikahi oleh seorang laki-laki yang berasal dari
keluarga menengah keatas.
Penderitaan untuk kecantikan tersebut
telah akrab pada kebanyakan wanita zaman feodal, tidak sedikit dampak dari
pengikatan kaki tersebut menyebabkan
kelumpuhan bahkan kematian pada anak perempuan karena infeksi. Meskipun proses
pengikatan kaki ini mendapat perhatian yang sangat khusus tapi tidak menutup
kemungkinan terjadinya infeksi. Akibat dari praktek pengikatan kaki ini pun,
membuat wanita China berjalan tertatih karena kakinya yang kecil tidak kuat
menopang tubuhnya. Wanita yang yang melakukan pengikatan kaki tidak dapat
melakukan banyak pekerjaan rumah, karena rasa sakit yang diderita apabila
mereka terlalu lama berdiri atau berjalan, hal ini memaksa wanita untuk tetap
tinggal dirumah.
Pada akhirnya wanita China menyadari
bahwa praktek pengikatan kaki ini tidak mendatangkan keuntung bagi mereka,
meskipun mereka tidak mengikat kaki mereka, mereka tetap saja harus tinggal
dirumah, dan perkawinan mereka tetap saja diatur oleh keluarga. Pada akhirnya
yang mereka dapat kan adalah penderitaan dari rasa sakit yang dirasa karena
proses menghentikan pertumbuhan kaki tersebut. Pada tahun 1895, komunitas
anti-pengikatan kaki mulai terbentik di Shanghai yang kemudian menyebar
kekota-kota lain bahkan sampai keluar negeri. Komunitas yang menentang tradisi
ini awalnya hanya bangsa Manchu dan
kelompok migran Hakka yang merupakan kelompok yang paling miskin dalam kasta sosial
China. Alasan utama mereka menentang tradisi pengikatan kaki ini adalah
penderitaan yang dirasakan kaum wanita seumur hidupnya, bahkan tidak sedikit
yang mengancam nyawa.
Asal-mula
gerakan ini yaitu, dengan membuat daftar orang-orang yang tidak akan mengikat
kaki anak perempuan mereka dan tidak akan menikahkan anak laki-laki mereka
dengan perempuan yang diikat kakinya sehingga para orang tua tidak perlu khawatir
anaknya tidak dapat menikah. Hingga akhirnya pada tahun 1911 melalui Revolusi
Sun Yat Sen, tradisi pengikatan kaki benar-benar dilarang dengan dikeluarkannya
undang-undang tentang pengikatan kaki (Foot Binding). Sampai pada tahun 1950-an,
hanya tinggal beberapa dusun di Yunnan di mana kaum wanitanya masih
menerapkan tradisi ini.
www.payungpromo.com
ReplyDeletewww.payungpromo.com
ReplyDeleteWhatsApp 085 244 015 689
ReplyDeleteTerimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
WhatsApp 085 244 015 689
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
WhatsApp 085 244 015 689
Terimakasih banyak AKI karna melalui jalan togel ini saya sekarang sudah bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya bahkan saya juga sudah punya warung makan sendiri hi itu semua berkat bantuan AKI JAYA yang telah membarikan angka 4D nya menang 275 jt kepada saya dan ALHAMDULILLAH berhasil,kini saya sangat bangga pada diri saya sendiri karna melalui jalan togel ini saya sudah bisa membahagiakan orang tua saya..jika anda ingin sukses seperti saya hubungi no hp O85-244-015-689 AKI JAYA,angka ritual AKI JAYA meman selalu tepat dan terbukti..silahkan anda buktikan sendiri. 2D 3D 4D 5D 6D
artikel yang menarik..good job..,, ...bagi yg cari wayng koleksi, wayang tropy, souvenir kipas kulit hubungi saya ya, jual wayang kulit..
ReplyDeleteMiniaturpagelaran wayang kulit |jual wayang kulit murah | Jual wayang kulit| souvenir kipas
artikel yang menarik..good job..Tq infonya gan,, ...bagi yg cari souvenir payung promosi hubungi saya ya, jual payung promosi, payung souvenir...sorry gan ane nitip jual payung ..
ReplyDeletepayung promosi
| payung souvenir |
Pabrik souvenir Payung promosi|
Payung Impor