Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya, suku, bahasa dan gugusan pulaunya yang terbentang dari sabang sampai merauke. Tidak sedikit dari bangsa kita yang meyakini karakteristik keturunan yang dibawa sejak lahir dapat menentukan prilaku individu, namun tahukah bagi kita sebagai bangsa Indonesia bahwa keyakinan ini mendorong kita kedalam sifat yang berbau "Rasisme".
Rasisme sendiri dapat diartikan sebagai bentuk sikap kepercayaan atau kebanggaan dari setiap individu atau kelompok yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan biologis yang melekat pada setiap ras manusia dan menentukan pencapaian budaya- suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk menentukan ras yang lain. Ada makna lain pula mengenai istilah Rasisme yang sering digunakan oleh beberapa penulis misalnya saja ketakutan terhadap orang asing (Xenofobia), penolakan terhadap hubungan antar ras (miscegenation),dan generalisasi terhadap suatu kelompok orang tertentu (stereotipe). Istilah Rasis sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1930-an, istilah ini muncul untuk menggambarkan "teori-teori rasis" yang dipakai oleh orang-orang Nazi yang membantai bangsa Yahudi dengan skala besar yang berujung pada perang dunia ke II.
Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi bangsa Indonesia. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayatinya dengan berbagai suku, ras, etnis didalamnya, sifat rasisme mudah saja ditemukan dalam kelompok masyarakat kita saat ini. Bentuk ucapan guyonan atau senda gurau melalui media sosial saja sudah merupakan salah bentuk rasis yang dilakukan oleh masyarakat kita. lalu, apakah masyarakat kita sadar rasisme ini akan merusak keharmonisan bangsa kita?
Sifat-sifat yang berbau disintergarsi sosial ini dapat dengan mudah menghancurkan negara kita yang memiliki masyarakat yang majemuk.
Isu-isu rasis ini pun kemudian berkembang tidak hanya memiliki sifat kebanggaan terhadap ras, tetapi juga suku,agama dan antar golongan yang biasa kita singkat menjadi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan)
Akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang entah disengaja atau tidak sering sekali mengucapkan pernyataan pernyataan yang mengandung SARA. Contohnya mudah saja, akhir-akhir ini saya baru saja mendengar ada suku A yang menyatakan bahwa sukunya menduduki sebagian besar wilayah Indonesia, lalu ada pula dari Suku B yang menyatakan kalau kelompok dan hukum adatnya sudah bertindak tidak ada satu hukum Indonesia pun yang mampu menghentikannya. Coba kita telaah, cerna dan cermati. Apa seperti ini sikap kita sebagai bangsa dan masyarakat Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayatinya?
Berdasarkan kasus tersebut, para pendahulu kita pasti telah memikirkan mengapa motto atau semboyan negara kita adalah "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti " berbeda-beda (suku, ras,agama,budaya dan antar golongan) tetapi tetap satu".
Saya sendiri tidak bangga dipanggil terlahir dari keturunan A atau berasal dari suku B, tapi saya bangga sebagai bangsa Indonesia.
Dalam upaya menghapuskan diskriminasi Ras dan Etnis, pemerintahan RI telah membentuk UU yang tercantum dalam UU No.40 tahun 2008. download UU No 40 '08
Sesuai yang tercantum dalam Pancasila, sila ke-5 "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" maka teriakan!!! AGAINST RACISM!!!!!!
kepemimpinan yang dikuasai oleh seorang
wanita pada akhirnya melahirkan opini-opini publik. banyak
sekali anggapan bahwa wanita tak layak menjadi pemimpin. tidak sedikit
orang menghubungkan masalah ini kedalam ajaran agama, bahwa jika wanita
memimpin hanya membawa kemudhorotan. dalam sejarah panjang budaya hidup manusia
pun, memang seorang pria lah yang banyak menjadi pemimpin, dan hanya
sedikit wanita yang mampu membagi tugas dalam perannya terhadap
keluarga maupun karir.
hal
lain kemudian dihubungkan dengan beberapa hasil penelitian yang
menyatakan bahwa "pria lebih berlogika, wanita lebih berperasaan".
penelitian tersebut mengacu kepada sistem kerja otak manusia yang
menerangkan tentang cara berpikir pria dan wanita dalam bertindak, pria
lebih banyak menggunakan "grey matter" yang berfungsi sebagai pusat
pengalisis informasi, sedangkan wanita lebih banyak menggunakan "white
matter" yang berfungsi untuk menghubungkan pusat-pusat
informasi/analisis. ditemukan pula 4x kecenderungan wanita menggunakan
lobus hemisfer kanan dalam berfikir dibandingkan pria ( teknik
neuroimaging, Richard Haier, The University of California dan beberapa
koleganya dari University of New Mexico).
menurut
Dr Herbert, "secara sederhana kita dapat memastikan bahwa memimpin
tentu membutuhkan
kognitif atau logika untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang ada,
baik dalam pemerintahan, dunia pekerjaan termasuk bisnis, sampai ke
rumah tangga sekalipun". menurut saya masalah kepemimpinan tidak terkait
dalam masalah budaya dan agama. seorang pemimpin dapat dikatakan
pemimpin apa bila ia memenuhi nilai intelektulitas dan kapabilitas tanpa
melihat gender.
perkembangan zaman emansipasi antara pria dan wanita saat ini semakin menunjukkan perubahan yang signifikan. Wanita zaman sekarang mulai mendapatkan pengakuan dalam bidang politik bahkan tidak sedikit diantaranya yang mampu memimpin negerinya. Misalnya saja Golda Meir, Indira Gandhi dan Margaret Thatcher. Mereka adalah 3 tokoh wanita yang membawa negerinya berperang dengan negara lain. 3 tokoh wanita ini menjadi suatu pembuktian dalam perkembangan emansipasi didunia barat maupun timur. Lalu, siapakah mereka?
# Golda Meir
wanita yang dilahirkan pada tanggal 8 Mei 1898 ini bernama lengkap Golda Mabovitch, ia dilahirkan di Kiev, Rusia.Golda dan keluarganya kemudian emigrasi ke Amerika Serikat tahun 1906. Masa muda Golda sudah dipenuhi dengan kegiatan gerakan pemuda, ia dan gerakan pemudanya adalah kelompok yang membela Zionisme sosialis. Setelah lulus dari Milwaukee State Normal School ia resmi bergabung dengan organisasi buruh Zionis pada tahun 1915. Setelah menikah dengan Morris, pasangan ini pun emigrasi ke tanah Palestina. Tidak lama di Palestina, Golda mewakili federasi kaum buruh untuk wilayah Histadrut dan terpilih sebagai sekretaris dewan buruh wanita. Saat itu histadrut adalah sebuah pemerintahan bayangan untuk terbentuknya Israel.
Pada tanggal 14 Mei 1948, Golda adalah salah satu dari 24 orang yang menandatangani "Deklarasai Pembentukan Negara Israel". Dari tahun 1948-1956 Golda menjadi Menteri Perburuhan Israel, yang kemudian menjadi Menteri Luar Negeri dibawah Perdana Menteri David Ben-Gurion tahun 1956. pada saat inilah Golda kemudian meng-ibranikan namanya, Golda memilih nama "Meir" yang berarti bersinar. Sejak saat itu ia dikenal sebagai Golda Meir. Pada tahun 1969 Golda Meir terpilih untuk menjadi Perdana Menteri Israel, pada masa ini lah ia memipin negaranya untuk berperang melawan negara lain (Suriah, Mesir dan Libya) dalam "Perang Yom Kippur" tahun 1973. Sebutan bagi Golda Meir atas sikapnya ini adalah "iron lady".
# Indira Gandhi
Indira Priyadarshini Gandhi, lahir di Alahabad, India pada tanggal 19 November 1917.Indira adalah anak dari Perdana Menteri pertama India, Jawaharlal Nehru. Nama belakang Gandhi ia dapatkan setelah menikah dengan Feroza Gandhi. Indira gandhi mengawali karir nya dibidang politik sejak tahun 1959, ia terpilih sebagai presiden Dewan Eksekutif Partai Kongres, kemudian pada tahun 1966 ia terpilih menjadi Perdana Menteri India. Pada masa ia menjabat sebagai Perdana Menteri India banyak perubahan yang telah dibawa oleh Indira Gandhi, salah satu contohnya adalah "Revolusi Hijau" yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kemiskinan dan kelaparan di India.
Indira Gandhi adalah salah satu pendukung Pakistan Timur yang ingin memerdekakan dirinya dari Pakistan barat (saat ini disebut pakistan) dalam kasus perpecahan Pakistan Timur. Akibat tindakan Indira gandhi tersebut banyak warga Pakistan Timur yang mengungsi ke wilayah India untuk mendapatkan perlindungan, sikap India yang menampung jutaan pengungsi tersebut membuat Pakistan marah, sehingga Pakistan melakukan penyerangan udara ke pangkalan militer India. Serangan Pakistan tersebut adalah suatu bentuk pernyataan perang, Indira Gandhi pun kemudian mengumumkan pernyataan perang melawan Pakistan. Perang yang berlangsung selama 14 hari tersebut dimenangkan oleh India, hasil dari perang tersebut adalah lahirnya negara Bangladesh yang awalnya merupakan bagian dari Pakistan Timur.
#Margaret Thatcher
Margaret Hilda Thatcher dilahirkan di Grantham, Lincolnshire, Inggris pada tanggal 13 Oktober 1925. ia adalah wanita pertama yang menjabat sebagai perdana menteri Inggris dengan masa jabatan terpanjang yaitu dari tahun 1979-1991. Nama Thatcher ia dapat setelah menikah dengan Denis Thatcher. Selama ia menjabat sebagai Perdana menteri Inggris, Margaret sangat menentang dengan adanya kaum Komunis, oleh karena ia mendapat julukan sebagai "iron lady" setelah Golda Meir. Julukan tersebut pertama kali dinyatakan oleh media Rusia.
Ketertarikan Margaret Thatcher terhadap dunia politik ternyata sudah ada sejak ia masih dibangku kuliah. Setelah lulus, ia kemudian bergabung dalam sebuah organisasi konservatif lokal. Pada tahun 1951 Margaret terpilih menjadi anggota Parta Konservatif. Partai Konservatif kemudian memenangkan pemilu pada tahun 1979, yang memilih Margaret Thatcher sebagai Perdana Menteri Inggris. Selama ia menjabat sebagai Pedana Menteri ia menerapkan kebijakan-kebijakan konservatif yang kemudian dikenal dengan sebutan "Thatcherisme". Pada tahun 1982 Perang dipulau Falkland pun pecah. Perang ini disebabkan karena Argentina melakukan Invasi ke pulau tersebut. Inggris pun tidak tinggal diam, pihak Inggris mengumpulkan kekuatan militernya kemudian melancarkan perang yang berlangsung selama 2 bulan tersebut (2 April 1982-24 Juni1982). perang tersebut dimenangkan oleh pihak Inggris, dengan mundurnya armada militer Argentina.
Secara biologis memang wanita dan pria tidak sama, akan tetapi keduanya memiliki hak sama untuk berkembang. Namun, dalam perkembangannya baik di negara maju ataupun berkembang, wanita selalu menempati posisi kedua dalam kehidupan masyarakat. Posisi ini menyulitkan wanita dalam memiliki hak yang sama dengan pria, baik dalam bidang pendidikan, karir, sosial dsb. Pembagian kerja berdasarkan seksual itu berlangsung sejak zaman pra-sejarah tepatnya zaman paleolitikum. Menurut Gough, seorang antropolog, pada waktu itu telah berbentuk keluarga. Wanita dan anak-anak tidak ikut berburu dan mereka tinggal ditempat kediamannya, mencari dan mengumpulkan makanan dari tempat yang tidakberjauhan. Hidup mereka sedikit banyak tergantung pada laki-laki pemburu yang datang dengan membawa basil buruannya yang kaya protein (Reiter, 1975)
Hal ini berlaku secara universal dan melewati kurun waktu antara zaman pra-sejarah, zaman kuna melewati zaman abad pertengahan, zaman kapitalisme-merkantilisme sampai pada masyarakat industrial. Walaupun kita hidup dalam era modern tetapi kehidupan wanita masih tetap diseputaran rumah tangga. Marshall, peneliti status dan peran wanita di Skotlandia, membagi wanita menjadi dua bagian, yang pertama yaitu The Passive Women yang belangsung cukup lama dan berakhir tahun 1830, yang kedua The Active Women yang berlangsung setelah tahun 1830 ( Marshall, 1983). Pembagian Marshall ini dengan catatan bahwa awal dari priode The Active Women disetiap negara tidak sama. Pada priode The Passive Women, kehidupan wanita hanya disekitar kehidupan rumah tangga saja. Seolah-olah kehidupan wanita hanya diisi oleh kehidupan rumah tangga, tanpa sempat memiliki cita-cita. Pernikahan mereka pun diatur oleh keluarga, terutama oleh ayahnya, dan setelah menikah kesibukkan mereka adala pekerjaan rumah tangga.
Seperti yang telah disebutkan diatas, masa The Active Women disetiap negara, berlangsung secara berbeda, di Indonesia masa transisi dari masa The Passive Women telah berlangsung sejak zaman penjajahan belanda, mereka mandarmabaktikan dirinya melalui organisasi sosial. Pergerakan wanita ini mendorong kuat untuk terjadinya perubahan mengenai kehidupan wanita disegala bidang. Salah sati contoh tokoh pejuang feminis pada masa itu ialah R.A Kartini. Kartini memperjuangkan haknya sebagai wanita untuk mendapatkan pendidikan sama halnya seperti pria. Pendidikan terhadap wanita ini berorientasi pada kecerdasan setiap individual dan mengangkat martabat kaum Wanita sehingga sejajar dengan kaum Pria.
Di Indonesia telah banyak tokoh pejuang wanita yang pada hakikatnya tidak hanya memperjuangkan kehormatannya sebagai seorang Wanita, tetapi juga sebagai bangsa Indonesia. Misalnya saja Tjut nyak dien, Tjoet nyak Moetia, Martha christina tiahahu dll. Tahun 1978,ada tahun yang sangat penting dalam perkembangan wanita di Indonesia. Pada masa ini secara tegas peranan dan status wanita Indonesia mendapatkan pengakuan konstitusional dalam GBHN dan pemerintah meletakan suatu perlengkapan nasional yang bertanggung jawab meningkatkan peranan wanita dalam pembangunan dengan titik pusat Menteri Muda Urusan Peranan Wanita yang kemudian berganti nama menjadi Menteri Negara Urusan Wanita ditahun 1983.
Dalam perkembangannya semakin banyak wanita aktif dalam negara kita ini, bahkan negara kita pernah dipimpin oleh seorang wanita yaitu ibu Megawati Soekaro Putri. Wanita sebagai pemimpin masa dengan dapat ditanggapi dengan hal positif tanpa melepas perannya sebagai ibu rumah tangga. Sesuai dengan ketentuan GBHN tahun 1988 yaitu, wanita berperan dalam mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia, termasuk pengembangan generasi muda, anak dan remaja dalam rangka pembangunan masyarakat yang seutuhnya.
Yups, hari ini kia akan mengulas sedikit tentang jodoh kita yah...
hari ini kebetulan ada beberapa kawan yang tidak sengaja curcol (curhat colongan) masalah jodohnya. yah, bukan berarti penulis sok menggurui yah *peace tapi kita saling share ajah disini...
sebut saja teman saya itu suketi, markonah, dan mas anca.... yang kebetulan entah mengapa mereka lebih memilih menghabiskan hidup mereka untuk pacaran tua ketimbang nikah mudah *_*. emang sih penulis juga belum menikah, tetapi yang digaris bawahi disini mereka lebih memilih menghabiskan waktu seperempat abad hidup mereka untuk mencari, mencari, mencari dan mencari.... beda-beda tipis yah memilih yang terbaik untuk pendamping hidup sama "mengoleksi"
huahuahuahua *peacebro
satu kalimat yang saya dengar disela-sela kesibukan tadi siang " jodoh itu kita yang berusaha yang tentunya sudah ditentukan sama Allah, jadi semua yang menyangkut tentang jodoh ada ditangan kita" lontar seorang pria yang paruh baya yang dapat kita panggil dengan bapak ined. kalau kita telaah nih yah, kalimat pak ined tersebut mengandung makna yang mendalam *saelaaaah tp emang ada benernya nih guys, buktinya tiga temen penulis itu, bisa dikatakan usaha mereka sangat gigih dalam mencari pasangan hidup yang ideal, sampai-sampai menghabiskan waktu untuk mencari jodoh meskipun seseorang yang mungkin saja itu jodoh mereka tidak mereka "lihat". yah, wajar klo ada perasaan takut salah pilih atau dipilih oleh orang yang salah, sehingga menimbulkan bimbang untuk menentukan keputusan seorang pendamping kita kedepannya.
kendalanya apa sih? nih komentar
si suketi :" gue itu mau nyari seorang imam, yang bisa membahagiakan gue dunia dan akherat" (ambigu sondara-sondara)
si markonah : " gue itu kepengennya punya jodoh produk interlokal, biar bisa ngerubah keturunan" (ksian pasangannya kelak, keturunannya akan benar2 berubah sondara-sondara)
si mas anca:"gue gak perlu sempurna, yang penting baik hati, cantik, dan keibuan kayak dian sastrowardoyo " (kontradiktif)
nah, bagaimana kalau kalian dihadapkan dengan kenyatan kalau orang yang kalian nikahi itu ternyata bukan jodoh kalian, dan ternyata jodoh kalian itu berada dibelahan bumi lain yang juga telah menikah, atau jodoh kalian itu ternyata teman dekat, tetangga atau bisa saja salah satu tamu undangan dipernikahan kalian sendiri.... *periiiiiiiiih
gak semua orang baik mendapatkan yang baik kawan, coba kita flash back sebentar kebelakang, istri fir'aun seorang shalihah lhoooooo xixixixi
dan terlontarlah sebuah pertanyaan, bagaimana kalau saya menikahi orang yang bukan jodoh saya?
kawan, jadi begini klo belum melangkah aja udah pesimis gimana hasilnya? come on..... optimislah kawaaaaaan, nikmati setiap perjalanan hidupmu yang diberikan Allah SWT. Memang kita harus menempuh perjalanan yang penuh dengan kerikil tajam untuk mencapai kebahagian, tapi semua itu jangan dipandang sebelah mata, ada makna didalamnya, kalian bisa menjadi seorang yang berkepribadian kuat nanti dalam menjalin sebuah hubungan rumah tangga. so, apa yang kalian ragukan?
ladies and gentlement,
semua hal yang penulis sebutkan diatas mengacu kepada seberapa berani kalian melangkah ke sebuah komitmen yang nantinya akan merubah hidup kalian untuk menjadi pasangan yang lebih bahagia. seperti yang kalian tau, masih ada langit diatas langit, jadi kalau kalian cuma menghabiskan waktu untuk mencari jodoh saja, saya ucapakan selamat menjadi "pengembara cinta" hagahgahagahagahag. untuk para ladies, carilah pasangan yang dapat memperindahmu, sedangkan para gentlement carilah pasangan yang dapat mengurusmu. Persoalan fisik itu cuma titipan dari Allah SWT, soalnya kita kan tidak pesan
sama Allah SWT sewaktu mau dilahirkan! Biar hitam asal hatinya putih, biar
pendek asal akhlaknya tinggi, biar kurang ganteng asal takwa, biar
kurang cantik tapi shalehah.
*siiiiiiiiiiiiiing
tiba-tiba penulis ingat sesuatu, dulu waktu masih SMP sambil guyonan sama temen-temen yang pada saat itu sedang menikmati masa pubernya, penulis dan teman-teman pernah sedikit menyombongkan diri masalah jodoh impian kami, karena temen-temen yang lain pada ngomong " jodohku nanti harus ganteng, putih, bersih,tinggi bla bla bla bla....." penulis pun nggak kepengen sama dengan mereka dan akhirnya berkata "kalau aku, jodohku nanti nggak suka makan ikan asin!" benerin kerah dan berlalu pergi. huahuahuahuahua ^_^
intermezo yah kawan biar nggak serius banget bacanya haghagahagahag
ini ada satu buah lagu, yang mungkin sebagian dari kalian pernah mendengarnya, liriknya bagus banget hehehehe ini salah satu soundtracknya the wedding singer
i wanna grow old with you
by: adam sandler
1.Simbolisme
sufistik adalah simbol yang digunakan para penyair sufi (untuk mengungkapkan
pengalaman sufistik seorang sastra), sehingga terkesan didalamnya terdapat simbol-simbol
yang sarat dengan makna, disamping menerbitkan imajinasi. Contoh aliran ini
adalah “mantiq at-tair (musyawarah burung)” karya faridudin attar, yang
mengisahkan tentang perjalan burung-burung (yakni kaum sufi) yang mencari
pemimpin mereka yaitu burung simurgh atau phoenix, namun dalam perjalanannya
yang sampai kehadapan burung simurgh hanya 30 ekor. Mereka yang sampai tanpa
bulu, telanjang, hatinya patah, badan dan jiwanya terbakar seperti arang
menjadi debu, telah mencapai fana (kesadaran bahwa mereka adalah Dia dan
Dia adalah mereka). Penggunaan simbolisme sufistik ini dimaksudkan agar
gagasan-gagasan yang dituangkan kedalam karya sastra tidak terjadi
kesalahpahaman antara orang awam yang kebanyakkan belum sepaham dengan kaum
sufi.